🐳 Sembahlah Allah Dan Jauhilah Thaghut
DariAbu Hurairah radhiyallahu'anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dahulu, ada seorang lelaki berjalan sembari menunggangi seekor sapi miliknya [dan dia pun memukuli/mencambukinya]. Maka sapi itu pun menoleh kepadanya dan berkata, 'Aku diciptakan bukan untuk diperlakukan seperti ini.
Video link untuk melihat koleksi video lainnya)Kunjungi juga situs Islami lainnya: * http://www.CaraSholat.com * http://www.Konsu
Tidaksemua yang disembah selain Allah Ta'ala disebut dengan thaghut. Karena pendapat yang benar dari berbagai pendapat para ulama tentang makna istilah thaghut adalah sebagaimana perkataan Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullahu Ta'ala dalam Tafsir-nya (3/21): الصواب من القول عندي في الطاغوت أنه كل ذي
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah
SembahlahAllah saja & Jauhilah Thoghut. August 26, 2014 · Dakwah semua Rasul yang Allah l utus adalah menyeru umatnya untuk beribadah kepada Allah l dan mengkufuri
Dansesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu." (QS. An-Nahl [16] : 36) Pesan ini dibawa oleh setiap Nabi dan Rasul Allah sepanjang masa. Setiap umat telah mendengar pesan abadi para Rasul Allah ini. Suatu pesan yang ibarat coin bersisi ganda.
SembahlahAllah dan Jauhi Thaghut . Allah ta'ala berfirman dalam surah An-Nahl ayat 36, . أَنِ اعْبُدُوا۟ اللهَ وَاجْتَنِبُوا۟ الطّٰغُوتَ ۖ . Artinya: Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut
Sesungguhnya Kami telah utus pada setiap umat seorang rasul utusan yang menyeru : "Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut !" (Qs. An-Nahl : 36 ) (JAD) yang menyorot prinsip ketauhidan melalui pemaknaan thaghut dan bagaimana kewajiban Muslim untuk beriman kepada Allah dan kufur terhadap thaghut, serta kritik atas praktik demokrasi
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut " (QS. An Nahl:36) Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.
. ولقد بعثنا فيكل أمة رسولا أن اعبدوا الله واجتنبوا الطاغوت فمنهم من هدى الله ومنهم من حقت عليه الضلالة فسيروا في الأرض فانظروا كيف كان عاقبة المكذبين Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul. QS An-Nakhl ayat36 Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu”, Misi para Rasul adalah misi Tauhid, sebagaimana yang dijelaskan oleh Muhammad Al-Amin bin Muhammad Al-Mukhtar dalam tafsirnya[1]. Beliauberkata bahwa misi Tauhid ini dalam Al-Qur’an disebut dengan jalan yang umum maupun khusus. Diantara ayat yangdatang secara umum adalah seperti dalam QS Al-Anbiya ayat 25 dan QS Az-Zukhruf ayat 45 وما أرسلنا من قبلك من رسول إلا نوحي إليه أنهلا إله إلا أنا فاعبدون Artinya “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya “Bahwasanya tidak ada Tuhan yang hak melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. QS Al-Anbiya ayat 25 واسأل من أرسلنامن قبلك من رسلنا أجعلنا من دون الرحمن آلهة يعبدون Artinya“Dan tanyakanlah kepada rasul-rasulKami yang telah Kami utus sebelum kamu “Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?”QS Az-Zukhruf ayat 45 Adapun ayat-ayat yang datang secara khusus yaitu dengan merinci nama pararasul diantaranya Nabi Nuh AS yang menyeru kaumnya“Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya”QS Al-A’raf ayat 59, Nabi Hud AS yang menyeru kaumnya“Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimuselain-Nya…”QS Al-A’raf ayat 65, Nabi Shaleh AS yang menyeru kaumnya“Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimuselain-Nya. ..”QS Al-A’raf ayat 73, Nabi Syuaib AS yang menyeru kaumnya“Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimuselain-Nya. ..”QS Al-A’raf ayat 85. Inilah satu misi para Rasul yaitu Tauhid, mengajak ummatnya untuk beribadah kepada Allah SWT dan dalam waktu yang bersamaan mengajak ummatnya untuk menjauhi sah iman-nya kepada Allah jika tidak dibarengi dengan kufur kepada Thaguth , dan tidak sah ibadahnya kepada Allah kecuali sekaligus dengan menghindari pengabdian kepada Thaguth, sebagaimana firman Allah SWT فمن يكفر بالطاغوت ويؤمن بالله فقد استمسك بالعروة الوثقىلا انفصام لها Artinya; “… Karenaitu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. ..”QS Al-Baqarah ayat 256. والذين اجتنبوا الطاغوت أن يعبدوها وأنابوا إلى الله لهم البشرى فبشر عباد Artinya“Dan orang-orang yang menjauhi thaghut yaitu tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itusampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku,”QS Az-Zumar ayat 17. Thaguth secara bahasa sebagaimana yang diungkapkanoleh Ibnu Taimiyyah “Thaghut adalahwazan fa’alutdarithughyan, sedangkan thugyan itu adalahmelampaui batas, yaitu kedzaliman dan aniaya” Dalam Kitab Majmu’atut Tauhid disebutkan bahwaThaguth itu adalahsegala yang dilampaui batasnya oleh si hamba, baik itu yang diibadati ataupun yang diikuti ataupun yang ditaati selain ketaatan kepada Allah dan Thaguth itu banyak, diantara pemimpinnya ada 5 1 Syetan yang mengajak Ibadah kepada selain Allah QS Yasin ayat 60 2 Pemerintah Dzalim yang mengubah-ubah hukum Allah QS An-Nisa ayat 60. 3 Hakim yang Yang menghukumi bukan dengan hukum Allah QS Al-maidah ayat 44. 4 Orang yang mengaku mengetahui hal yang ghaib QS Al-Jin ayat 26-27. 5 Orang yang disembah dan ia Ridha QS Al-Anbiya ayat 29 Semuanya Rasul membawa misi “Ani’budullah Wajtanibuth Thaguth”Sembahlah Allah dan Jauhi Thaguth. Artinya seluruh Rasul menyeru berdakwah ditengah bangsanya agar mengimani Allah dan menjauhi thaguth. Al-Qur’an kemudian mempersonifikasi Thaguth dengan penguasa yang menata kekuasaannya dengan hukum Jahiliyyah. Seperti Nabi Musa AS yang oleh Allah SWT diperintah agar menghadapi Fir’aun Raja Mesir, yang oleh Allah SWT dipersonifikasi sebagai Thaguth lihat QS Thoha ayat 24 pada masa itu. Tentu pada masa Nabi Ibrahim Thaguthnya adalah Raja Namrudz, pada masa Ashabul kahfi Thaguth-nyaadalah Raja Dikyanus, Pada Masa Thaluth adalah Raja Jalut, Pada masa Nabi Muhammad Thaguthya adalah Pemerintahan Hijaz Pimpinan Abu Lahab. Pada masa kini ?, Yang jelas Thaguth adalah kekuasaan atau pemerintahan yang menata sistemnya dengantatanan hukum Jahiliyyah lihat QS Al-Maidah ayat50, karena Thaguth adalah pembuat dan penetap aturan / hukum diluar hukum Allah SWT QS An-Nisa ayat 60. Disini nampak pula bahwa Thaguth Pemerintahan Jahiliyyah adalah sistem kekuasaan tiranik yang dzalimdan menentang keras berlakunya syari’at Islam juga menghalang-halangi manusia untuk melakukan peribadatan yang murni kepada Allah SWT. Oleh karena itu para Rasul adalah para pemimpin revolusioner yang juga ditugaskan oleh Allah untuk mendzahirkan Dinul Islam dan menghancurkan Din Bathil Abu Islam Al Muhajir
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan "Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat seperti Aku mengutus kamu kepada mereka untuk artinya untuk menyerukan 'Sembahlah Allah esakanlah Dia dan jauhilah thaghut,' berhala-berhala itu janganlah kalian sembah maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah lalu ia beriman dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti telah ditentukan kesesatan baginya menurut ilmu Allah, sehingga ia tidak beriman. Maka berjalanlah kalian hai orang-orang kafir Mekah di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul mereka, yakni kebinasaan yang akan mereka alami nanti. Telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang mengatakan kepada umatnya, "Sembahlah Allah semata dan jauhilah seluruh tiran yang merusak." Rasul tersebut telah menyampaikan risalah dan membimbing mereka. Lalu segolongan dari mereka ada yang sudi mendengar bimbingan itu dan menerimanya. Maka Allah memberinya petunjuk berupa kesiapan yang baik untuk mengikuti jalan yang lurus. Sementara segolongan lain dari mereka berpaling dari kebenaran sehingga berjalan pada jalan yang tidak benar. Maka Allah pun menurunkan siksa-Nya kepada golongan tersebut. Jika kalian meragukan hal ini, hai orang-orang musyrik Mekah, maka berjalanlah di muka bumi yang dekat dari kalian. Lihat dan perhatikanlah bagaimana azab Allah menimpa orang-orang yang mendustakan para rasul seperti kaum 'Ad, Tsamûd dan kaum Nabi Lûth, dan bagaimana kesudahan nasib mereka yang binasa dan merugi. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Allah Taâala memberitahukan bahwa hujjah-Nya telah ditegakkan kepada semua umat dengan mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan untuk beribadah kepada Allah dan menjauhi sesembahan selain Allah. Terhadap seruan rasul tersebut, manusia terbagi menjadi dua golongan; ada yang mengikuti para rasul baik dalam hal ilmu maupun amal, dan ada pula yang tidak mengikutinya, dan inilah orang yang disesatkan Allah âAzza wa Jalla. Thaghut adalah setan dan apa saja yang disembah selain Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Kamu tidak menemukan seorang pun yang mendustakan rasul kecuali akhir kehidupannya dengan dibinasakan.
Allah Ta’ala berfirman, وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ“Dan sungguh-sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” An-Nahl 36Ayat tersebut menunjukkan bahwa hikmah diutusnya para rasul adalah dalam rangka mengajak umat mereka untuk beribadah kepada Allah semata dan melarang dari peribadatan kepada selain-Nya. Lihat al-Jami’ al-Farid lil As’ilah wal Ajwibah fi Ilmi at-Tauhid, hal. 10Ketika menerangkan kandungan ayat 36 dari surat an-Nahl di atas Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah mengatakan, “Ayat ini menunjukkan bahwa hikmah diutusnya para rasul adalah supaya mereka mendakwahi kaumnya untuk beribadah kepada Allah semata dan melarang dari beribadah kepada selain-Nya. Selain itu, ayat ini menunjukkan bahwa -tauhid- inilah agama para nabi dan rasul, walaupun syari’at mereka berbeda-beda.” Lihat Fat-hul Majid, hal. 20Adapun istilah thaghut, para ulama menjelaskan bahwa thaghut mencakup segala sesuatu yang disembah selain Allah dan dia ridha dengannya. Oleh sebab itu, sebagian salaf menafsirkan thaghut dengan dukun-dukun/paranormal, ada juga yang menafsirkan thaghut dengan setan. Imam Ibnu Qayyim rahimahullah memberikan pengertian yang cukup lengkap tentang thaghut. Beliau mengatakan, bahwa thaghut ialah segala hal yang membuat seorang hamba melampaui batas dengan cara disembah, diikuti, atau ditaati. Demikian sebagaimana dinukil oleh Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah. Lihat Fat-hul Majid, hal. 19Di dalam kalimat sembahlah Allah dan jauhilah thaghut’ terkandung itsbat penetapan dan nafi penolakan. Yang dimaksud itsbat adalah menetapkan bahwa ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah. Dan yang dimaksud nafi adalah menolak sesembahan selain Allah. Kedua hal inilah yang menjadi pokok dan pilar kalimat tauhid “laa ilaha illallah”. Dalam “laa ilaaha” terkandung nafi dan dalam “illallah” terkandung itsbat. Sebagaimana dalam sembahlah Allah’ terkandung itsbat dan pada kalimat jauhilah thaghut’ terkandung nafi. Lihat at-Tam-hiid, hal. 14Di dalam kalimat jauhilah thaghut’ terkandung makna yang lebih dalam daripada sekedar ucapan tinggalkanlah thaghut’. Karena di dalamnya terkandung sikap meninggalkan syirik dan menjauhkan diri darinya. Lihat ad-Dur an-Nadhidh, hal. 11Di dalam kalimat jauhilah thaghut’ juga terkandung makna untuk meninggalkan segala sarana yang mengantarkan kepada syirik. Lihat I’anatul Mustafid, 1/36Ayat di atas -dalam surat an-Nahl ayat 36- juga memberikan faidah kepada kita bahwasanya amal tidaklah benar kecuali apabila disertai dengan sikap berlepas diri dari peribadatan kepada segala sesembahan selain Allah Ta’ala. Lihat Qurratu Uyunil Muwahhidin, hal. 4Baca JugaPenulis Ari Wahyudi, Alumni S1 Biologi UGM, Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, penulis kitab "At Tashil Fi Ma'rifati Qawa'id Lughatit Tanzil".
sembahlah allah dan jauhilah thaghut